Pernah nggak kamu minta ChatGPT menampilkan hasil dalam bentuk tabel, tapi yang keluar malah paragraf panjang penuh kalimat? Atau kamu minta format JSON untuk keperluan data, tapi hasilnya malah campur aduk dengan penjelasan tambahan? Kalau iya, kamu nggak sendiri. Banyak pengguna AI menghadapi hal yang sama — padahal yang mereka mau sebenarnya sederhana: output yang rapi, bisa langsung dipakai, dan tidak perlu lagi disunting manual. Nah, masalahnya bukan di AI-nya, tapi di cara kita menulis prompt-nya.
Sebelum masuk ke trik teknis, ada satu hal penting untuk dipahami: AI seperti ChatGPT akan menyesuaikan gaya output berdasarkan instruksi yang paling spesifik. Kalau kamu hanya bilang “buatkan tabel perbandingan,” AI bisa menebak ratusan cara berbeda untuk menampilkan tabel, mulai dari bentuk teks biasa sampai daftar bullet. Tapi kalau kamu menulis instruksi dengan format yang eksplisit, hasilnya jauh lebih sesuai. Dalam dunia prompt engineering, ini disebut structured output prompting — yaitu seni menyusun perintah agar AI menghasilkan keluaran dalam format yang kamu tentukan, entah itu tabel, JSON, atau Markdown.
Mari kita bahas satu per satu.
Output dalam Format Tabel
Format tabel biasanya digunakan untuk menampilkan perbandingan, daftar, atau data berstruktur. Misalnya, kamu ingin membandingkan tiga jenis kopi berdasarkan rasa, aroma, dan asal. Prompt yang terlalu umum seperti “buatkan tabel perbandingan kopi” bisa bikin AI menjawab dalam bentuk paragraf. Tapi kalau kamu menulis:
“Tampilkan hasilnya dalam bentuk tabel Markdown dengan kolom: Jenis Kopi, Asal, Rasa, dan Aroma.”
Maka ChatGPT akan langsung memahami bahwa kamu ingin format tabel yang bisa disalin ke dokumen, spreadsheet, atau bahkan ke GitHub Markdown. Kalau kamu ingin hasil yang bisa langsung dibuka di Excel atau Google Sheets, tambahkan saja:
“Gunakan tanda ‘|’ dan buat format tabel yang bisa saya salin ke Excel.”
Jadi, semakin spesifik kamu memberi tahu kolom dan formatnya, semakin kecil kemungkinan AI meleset.
Contoh prompt lain:
“Buatkan tabel Markdown perbandingan tiga merek laptop dengan kolom: Merek, Prosesor, RAM, Harga, dan Kelebihan.”
Output-nya akan langsung rapi dalam format tabel, siap kamu pakai di presentasi atau laporan.
Output dalam Format JSON
Kalau kamu seorang developer, peneliti data, atau pengguna API, format JSON pasti jadi favorit. JSON (JavaScript Object Notation) adalah format standar untuk pertukaran data yang bisa dibaca manusia dan mesin. Tapi agar AI memberikan JSON yang valid, kamu harus menulis prompt dengan instruksi yang sangat jelas.
Contohnya, jangan hanya menulis:
“Tolong tampilkan hasil dalam format JSON.”
Karena AI mungkin tetap menambahkan kalimat pembuka seperti “Berikut hasilnya:” yang bisa merusak struktur JSON. Sebaiknya tulis begini:
“Tampilkan output dalam format JSON murni tanpa penjelasan tambahan. Struktur JSON harus memiliki kunci: ‘nama’, ‘usia’, dan ‘pekerjaan’.”
Atau lebih spesifik lagi:
“Buatkan daftar lima mahasiswa dalam format JSON valid, masing-masing dengan atribut ‘nama’, ‘jurusan’, dan ‘IPK’. Jangan tambahkan teks lain di luar blok JSON.”
Kalimat “tanpa penjelasan tambahan” penting banget, karena AI sering merasa perlu menjelaskan hasilnya. Dengan memberi batasan ini, kamu memastikan output-nya bisa langsung digunakan di sistem atau kode tanpa perlu dibersihkan.
Kalau kamu ingin aman, tambahkan juga contoh kecil di prompt, seperti:
“Gunakan format seperti ini: {‘nama’: ‘…’, ‘usia’: ‘…’}. Sekarang buatkan lima data dengan format tersebut.”
AI akan meniru struktur contoh yang kamu berikan dengan lebih konsisten.
Output dalam Format Markdown
Markdown sering digunakan di dunia konten digital — dari GitHub, blog, sampai dokumentasi teknis. Keunggulannya, Markdown mudah dibaca, bisa dikonversi ke HTML, dan tampilan visualnya rapi. Untuk membuat ChatGPT menulis dalam format ini, cukup beri tahu dengan jelas di awal. Misalnya:
“Tuliskan artikel singkat dalam format Markdown, dengan subjudul menggunakan tanda ‘##’, dan daftar menggunakan ‘-’.”
Atau jika kamu ingin hasilnya lebih kompleks:
“Buatkan ringkasan riset dengan format Markdown: judul di atas, lalu subjudul ‘Metodologi’, ‘Hasil’, dan ‘Kesimpulan’. Tambahkan juga tabel dan bullet point.”
Dengan instruksi seperti ini, AI akan otomatis menambahkan simbol dan struktur Markdown tanpa kamu perlu menyunting manual.
Kunci dari semua ini adalah satu hal: AI bekerja paling baik kalau kamu tahu persis format apa yang kamu mau. Jangan takut terlalu spesifik — justru detail itulah yang membuat hasilnya akurat. Gunakan kata kunci seperti “gunakan format tabel Markdown,” “JSON valid tanpa teks tambahan,” atau “gunakan simbol Markdown untuk daftar.”
Ingat, AI bukan pembaca pikiran. Ia hanya mengikuti pola. Jadi, semakin jelas strukturnya, semakin mudah bagi AI untuk “meniru” format yang kamu inginkan.
Pada akhirnya, menulis prompt untuk output terstruktur bukan soal teknis semata, tapi soal komunikasi yang jelas. Sama seperti memberi instruksi ke rekan kerja — kalau kamu bilang “tolong bikin laporan rapi,” hasilnya bisa beda-beda. Tapi kalau kamu bilang “buat laporan dalam tabel dengan kolom A, B, dan C,” hasilnya hampir pasti sesuai harapan.