Home Penulisan Ilmiah Perbedaan Tulisan Ilmiah, Populer, dan Jurnalistik

Perbedaan Tulisan Ilmiah, Populer, dan Jurnalistik

0

Kalau kamu sering membaca berbagai jenis tulisan, mungkin sadar kalau setiap tulisan punya “gaya” sendiri. Ada yang serius dan penuh istilah, ada yang santai seperti ngobrol, ada juga yang singkat tapi padat berita. Nah, tiga jenis tulisan yang sering bikin bingung adalah tulisan ilmiah, tulisan populer, dan tulisan jurnalistik. Sama-sama berupa teks, tapi masing-masing punya tujuan, gaya bahasa, dan pembaca yang berbeda. Mari kita bahas satu per satu dengan santai biar gampang dipahami.

Pertama, tulisan ilmiah. Tulisan jenis ini biasanya muncul di dunia akademik: skripsi, tesis, disertasi, artikel jurnal, atau laporan penelitian. Ciri khasnya adalah formal, terstruktur, dan berbasis data. Bahasa yang dipakai baku, banyak rujukan, serta menghindari opini pribadi yang tidak didukung bukti. Misalnya, kalau ingin membahas dampak media sosial terhadap mahasiswa, tulisan ilmiah akan menampilkan hasil survei, statistik, teori, dan membandingkannya dengan penelitian lain. Pembaca utama tulisan ilmiah biasanya adalah akademisi, dosen, peneliti, atau mahasiswa yang memang butuh kajian serius. Jadi, jangan heran kalau tulisan ilmiah sering terasa “berat” dibaca karena fokusnya memang ke ketelitian dan keakuratan.

Sekarang kita lihat tulisan populer. Nah, tulisan ini biasanya bisa kita temukan di majalah, blog, atau platform online yang ditujukan untuk masyarakat umum. Bedanya dengan tulisan ilmiah, gaya bahasa tulisan populer lebih santai, gampang dimengerti, dan tidak terlalu banyak teori. Misalnya, kalau bahas topik media sosial, tulisan populer mungkin berbunyi, “Kenapa kita sering nggak sadar kalau main Instagram bisa bikin waktu kuliah jadi berantakan?” Kalimatnya lebih ringan, kadang pakai contoh sehari-hari, bahkan bisa diselipkan humor. Tujuannya bukan untuk menguji teori, tapi untuk menghibur sekaligus memberi wawasan. Pembacanya lebih luas, mulai dari pelajar sampai masyarakat umum yang ingin tahu isu tertentu tanpa harus pusing mikirin istilah akademis.

Lalu, ada tulisan jurnalistik. Ini biasanya kita temukan di koran, portal berita, atau media massa. Gaya tulisannya singkat, lugas, dan langsung pada inti informasi. Tulisan jurnalistik berfokus pada “5W+1H” — what, who, when, where, why, dan how. Jadi kalau ada berita tentang penelitian terbaru soal penggunaan media sosial, tulisan jurnalistik akan menekankan fakta: siapa penelitinya, apa temuannya, kapan dilakukan, dan dampaknya bagi masyarakat. Tidak ada analisis mendalam seperti tulisan ilmiah, dan juga tidak seekspresif tulisan populer. Tujuan utama tulisan jurnalistik adalah memberi informasi yang cepat, jelas, dan dapat dipercaya.

Kalau dibandingkan, perbedaan utamanya bisa dilihat dari tiga hal: tujuan, bahasa, dan pembaca. Tulisan ilmiah bertujuan menyumbang pengetahuan baru, ditulis dengan bahasa formal, dan ditujukan untuk kalangan akademik. Tulisan populer bertujuan menghibur sekaligus memberi wawasan, bahasanya santai, dan pembacanya masyarakat luas. Sementara tulisan jurnalistik bertujuan memberi informasi cepat, bahasanya ringkas, dan pembacanya publik umum yang butuh berita.

Meski berbeda, ketiganya saling melengkapi. Tulisan ilmiah menghasilkan data dan pengetahuan baru. Tulisan jurnalistik bisa menyebarkan hasil penelitian itu dalam bentuk berita yang bisa diakses banyak orang. Tulisan populer, di sisi lain, bisa mengemas isu ilmiah dengan cara yang lebih ringan dan relatable, sehingga masyarakat makin peduli. Dengan kata lain, satu penelitian bisa hidup di tiga dunia sekaligus: ilmiah, jurnalistik, dan populer.

Jadi, kalau kamu mahasiswa, dosen, atau penulis, penting banget memahami perbedaan ini. Supaya kamu tahu bagaimana cara menyesuaikan tulisan sesuai dengan tujuan dan siapa pembacanya. Jangan sampai kamu menulis artikel ilmiah dengan gaya populer, atau menulis berita dengan gaya skripsi. Dengan paham bedanya, tulisanmu akan lebih efektif, tepat sasaran, dan diterima dengan baik oleh audiens.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version