More

    Kesalahan Grammar yang Sering Muncul dalam Artikel Ilmiah

    Menulis artikel ilmiah dalam bahasa Inggris memang jadi tantangan tersendiri, terutama bagi mahasiswa dan dosen yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Banyak yang sudah risetnya bagus, datanya kuat, tapi akhirnya tersendat di proses publikasi gara-gara grammar yang masih berantakan. Masalahnya, kesalahan grammar kecil bisa bikin tulisan jadi sulit dipahami, bahkan menurunkan kredibilitas penulis. Nah, biar lebih waspada, mari kita bahas beberapa kesalahan grammar yang paling sering muncul dalam artikel ilmiah.

    Pertama, masalah subject-verb agreement. Ini mungkin kelihatan sepele, tapi sering banget bikin tulisan jadi salah. Contohnya: “The data shows…” Padahal, kata data itu bentuk jamak dari datum, jadi seharusnya pakai show, bukan shows. Kesalahan seperti ini umum terjadi karena banyak orang mengira data itu tunggal. Sama halnya dengan kata research. Banyak yang menulis “many researches”, padahal research itu uncountable noun, jadi tidak bisa diberi akhiran -es.

    Kesalahan kedua adalah soal penggunaan tenses. Artikel ilmiah biasanya butuh konsistensi dalam penggunaan waktu. Misalnya, bagian metodologi hampir selalu ditulis dalam past tense karena menjelaskan apa yang sudah dilakukan. Contoh: “The experiment was conducted using three variables.” Sementara bagian hasil penelitian juga biasanya past tense. Namun, saat menulis diskusi, boleh memakai present tense, misalnya: “The findings suggest that social media affects productivity.” Banyak penulis pemula mencampuradukkan tense sehingga pembaca jadi bingung apakah penelitian itu sudah selesai, sedang berlangsung, atau bersifat umum.

    Ketiga, penggunaan artikel (a, an, the) yang sering bikin salah kaprah. Banyak yang mengabaikan kata kecil ini karena dianggap tidak penting, padahal bisa mengubah makna. Misalnya, “a university” (satu universitas dari sekian banyak) berbeda dengan “the university” (universitas yang spesifik). Begitu juga “the result” artinya hasil yang sudah jelas disebut, sedangkan “a result” artinya salah satu hasil di antara kemungkinan lainnya.

    Baca juga!  Apa Itu Turnitin dan Bagaimana Menggunakannya

    Kesalahan berikutnya ada di preposisi. Kata sambung seperti in, on, at, by, atau with sering bikin bingung. Misalnya, menulis “in the other hand” padahal yang benar adalah “on the other hand.” Atau menulis “discuss about” padahal kata discuss tidak butuh preposisi tambahan, cukup “discuss the issue.” Kesalahan ini memang kecil, tapi sering membuat tulisan terlihat kurang rapi.

    Selain itu, banyak juga yang salah dalam penggunaan kalimat pasif dan aktif. Artikel ilmiah biasanya banyak menggunakan kalimat pasif, misalnya: “The data were analyzed using SPSS.” Itu sah-sah saja. Tapi masalahnya, kadang penulis membuat kalimat pasif yang terlalu panjang sampai sulit dipahami. Padahal, kalimat aktif sering lebih jelas. Jadi, sebaiknya gunakan pasif untuk menekankan proses, tapi jangan ragu pakai aktif untuk membuat kalimat lebih hidup.

    Kesalahan lain yang sering muncul adalah penggunaan kata penghubung. Banyak penulis terlalu sering pakai “and” atau “but” untuk menyambung kalimat, sehingga tulisannya terasa datar. Padahal, ada banyak pilihan seperti however, therefore, in contrast, moreover, yang bisa membuat tulisan lebih variatif. Dengan memilih kata penghubung yang tepat, tulisan jadi lebih mengalir dan mudah dipahami.

    Terakhir, kesalahan umum adalah menulis kalimat terlalu panjang dan berliku. Karena ingin terdengar ilmiah, banyak yang menambahkan kata-kata tidak perlu sehingga kalimat jadi bertele-tele. Padahal, prinsip dasar penulisan ilmiah itu jelas dan ringkas. Lebih baik menulis dua kalimat pendek tapi jelas daripada satu kalimat panjang yang membingungkan.

    Intinya, menulis artikel ilmiah dalam bahasa Inggris memang butuh latihan ekstra. Tapi dengan memperhatikan hal-hal kecil seperti subject-verb agreement, konsistensi tense, penggunaan artikel dan preposisi, keseimbangan aktif-pasif, serta variasi kata penghubung, tulisan kita bisa naik kelas. Jadi, jangan sampai riset bagus gagal bersinar hanya gara-gara grammar. Latihan rutin, membaca banyak artikel, dan rajin mengecek ulang tulisan akan membantu kita menghindari kesalahan-kesalahan dasar ini.

    Artikel Terkini

    spot_img

    Artikel Terkait

    Leave a reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    spot_img